BREBES -Tahun 2016 merupakan tahun ke-2 negara Indonesia memperingati Hari Santri Nasional (HSN). HSN ada pada masa pemerintahan Presiden Ir. Joko Widodo. Di harapkan dengan peringatan ini, menjadi titik tolak upaya mengarusutamakan santri ke tengah peradaban umat Islam Indonesia. Kemerdekaan bangsa ini faktanya tidak lepas dari perjuangan para santri Nusantara.
Menurut Kementerian Agama setidaknya ada lima alasan penetapan Hari Santri Nasional (HSN), yaitu : Pertama, hari santri merupakan ejawantah dari pemaknaan sejarah Indonesia yang tidak terpisahkan dari berdirinya sebuah bangsa. Inilah yang membedakan Indonesia dengan negara lain. Indonesia tidak hanya dibangun dengan senjata, darah dan air mata, tetapi berdiri karena keikhlasan dan perjuangan para santri religius yang berdarah merah putih.
Kedua, santri merupakan implementasi kekuatan relasi Islam dan negara. Kedua simbol ini dapat tercermin dari seorang santri. Sehingga adanya hubungan ini, Indonesia dapat menjadi model dunia tentang hubungan Islam dan negara.
Ketiga, meneguhkan persatuan umat Islam yang telah terafiliasi dan menyejarah dalam ormas islam dan parpol yang berbeda, perbedaan melebur dalam kesantrian yang sama.
Keempat, eksistensi santri yang sangat menyejarah itu berpotensi termarjinalkan oleh derasnya arus globalisasi. Ini harus dilakukan pembendungan dengan cara menghargainya melalui penetapan Hari Santri Nasional.
Kelima, hari santri menunjukkan eksistensi indonesia kepada dunia bahwa Indonesia yang religius demokratis. Demikian, upaya merawat dan mempertahakan religiusitas Indonesia yang demokratis di tengah kontestasi pengaruh ideologi agama global yang cendrung ekstrim radikal.
Seperti diketahui, secara seremonial peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober setiap tahunnya. Tahun 2016 merupakan tahun ke-2 pelaksanaan peringatan tersebut.
Mengucapkan
Selamat Hari Santri Nasional
22 Oktober 2016
0 komentar:
Post a Comment