Friday, 7 October 2016

Dawuh Romo KH. Cholil As’ad Syamsul Arifin Tentang Shalawat

 
Brebes – Bershalawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW menurut Romo KH. Cholil As’ad Syamsul Arifin adalah keniscayaan bagi kita. Sebagai umat Muhammad, menurut pengasuh Ponpes Wali Songo Situbondo ini, kita semua sesungguhnya bagian dari nur Muhammad.
“Kenapa bershalawat kepada Nabi Muhammad? Karena kita semua ini min nuuri Muhammad,” kata Romo KH. Cholil saat menjelaskan fadhilah Shalawat Nariyah di Majlis Pecinta Shalawat Nabi (Pesona) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Shalawat ini, jelas Romo KH. Cholil amatlah besar dan banyak manfaatnya. Saking besarnya manfaat shalawat, Allah SWT bahkan memerintahkan langsung dengan memulakannya dari diri-Nya sendiri.
“(Terkait besarnya fadhilah) Shalawat ini, Allah memulai dengan menyebut nama-Nya sendiri, ismu dzat Allah, kemudian menyebut para malaikat-malaikat-Nya, untuk yusholluna alannabi,” urainya.
Setelah memulai itu, Allah kemudian memerintah kepada mukminin, kepada orang yang percaya kepada Allah, kepada rasulullah, kepada tuntunan-tuntanan Allah, percaya kepada akhirat, untuk memberikan shalawat rahmat dan enghargaan ini kepada baginda Nabi.

Bershalawat kepada baginda Nabi, jelas Romo KH Cholil, Allah SWT melakukannya ada yang langsung ada pula yang melibatkan para malaikat. Jadi shalawat adalah kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad. Dan Allah menganjurkannya supaya mukminin ikut bergabung, supaya memperoleh tetesan-tetean kemuliaan yang diberikan kepada baginda Nabi Muhammad.

“Supaya mukminin bergabung supaya memperoleh tetesan-tetesan yang diberikan kepada kanjeng nabi Muhammad. Rasulullah Muhammad ini rahmah yang dihadiahkan untuk kita semua,” urainya.
Kenapa Nabi Muhammad istimewa bagi kita umat Muhammad? Dulu, kata Romo KH. Cholil, umat ini jahiliyah. Setelah lahir Muhammad dan diangkat menjadi utusan, hilang kejahiliyahan itu. Yang akhlaknya rusak jadi baik, yang buntu hati, yang buntu akal, yang tidak menemukan jalan keluar bagaimana agar dunia ini menjadi tangga kebaikan akhirat, dari Muhammad mereka mendapatkan pencerahan.
Putra pendiri NU Romo KH. As’ad Syamsul Arifin ini kemudian menjelaskan beberapa kandungan pesan dari Shalawat Nariyah, salah satu shalawat yang beliau amalkan dan ijazahkan.

“Dulu para sahabat banyak yang jahiliyah yang tak tahu tata krama dan sebagainya. Tapi setelah datang kanjeng Nabi Muhammad, tanhallu bihil ‘uqod, hilanglah semua belenggu,” urai Romo KH. Cholil.
Satu hal yang melekat pada pengangkatan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah adalah bahwa kanjeng Nabi Muhammad ini rahmatan lil’alamin, pembawa rahmat bagi semesta alam. Karena itu masalah apapun akan bisa teratasi kalau lewat kanjeng Nabi Muhammad.
“Urusan apa yang tidak akan selesai? Memang rasulullah ini rahmah yang dihadiahkan untuk kita semua. Dan ketahuilah kita ini rantingnya Muhammad. Kita juga dinamai Muhammad karena kita minnuri Muhammad,” jelasnya.

Maka tidak ada lain untuk memperoleh syafa’at baginda Nabi Muhammad, yang harus kita lakukan adalah dengan memperbanyak bershalawat, menyebut nama beliau  dengan shalawat yang sempurna. Berilah keketapan salam kedamaian yang lengkap, karena kita ingin memperoleh balasan dhohir bathin yang lengkap juga, jasmani rohani, dunia sampai akhirat, atas kemuliaan beliau sayyidina Muhammad
“Bila orang nyambung dengan Nabi Muhammad akan terlepas belenggu-belenggu yang membatasi kehidupannya. Kanjeng Nabi ini memang hadiah dari Allah, rahmat yang dihadiahkan kepada kita di dunia sampai akhirat,” demikian Romo Kh. Cholil As’ad. (DS)




0 komentar:

Post a Comment